STIE AMA SALATIGA STIE AMA SALATIGA

Peran STIE AMA Makin Diakui

June 24, 2019
2 menit baca
 – Regional Jateng

Peran STIE AMA Makin Diakui

Dies Natalis Ke-35 STIE AMA Salatiga

SALATIGA – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ”AMA” Salatiga semakin diakui perannya sebagai perguruan tinggi swasta berkualitas di Kota Salatiga. PTS yang telah memiliki gedung baru lima lantai senilai Rp 9 miliar tersebut, berupaya menghadirkan kegiatan perkuliahan mahasiswanya lebih berkualitas, karena sarana dan prasarana kuliah semakin bagus.
”Ini menjadi semangat seluruh akademika STIE AMA Salatiga untuk mencapai visi menjadikan perguruan tinggi yang berkualitas di bidang manajemen dan akuntansi berorientasi global dan berkarakter entrepreneurship,” kata Ketua STIE AMA Salatiga, Fudji Sri Mar’ati SE MSi, Rabu (19/6).
Fudji mengatakan hal itu saat berlangsung Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis Ke-35 STIE AMA di aula gedung baru STIE AMA di Jalan Diponegoro. Dies Natalis dihadiri Pengurus Yayasan Pendidikan Salatiga, alumni, mahasiswa, dan tamu undangan. ”Sejumlah capaian berhasil diraih oleh STIE AMA Salatiga selama ini,” kata Fudji.
Capaian itu di antaranya diperolehnya Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) di tahun 2019, peningkatan jumlah mahasiswa baru setiap tahun akademik, peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian masyarakat, peningkatan jumlah dosen yang berkualifikasi pendidikan dan sertifikasi, serta pencapaian target pendapatan. Lalu peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran dengan adanya gedung perkuliahan baru, peningkatan prestasi kemahasiswaan baik lokal maupun nasional, serta peningkatan jumlah kerja sama di dalam dan luar negeri.
Orasi Ilmiah
Dalam acara Dies Natalis tersebut dosen STIE AMA, Hardi Utomo SE MM melakukan orasi ilmiah bertema ”Social Entrepreneurship” atau ”Kewirausahaan Sosial”. Menurut Hardi kewirausahaan sosial merupakan konsep penyelesaian masalah sosial di tengah masyarakat, dengan pendekatan bisnis. Kewirausahaan sosial juga merupakan kegiatan usaha berbasis sosial, yang ditujukan untuk kepentingan pribadi dan masyarakat secara bersama-sama. Kewirausahaan sosial bisa dilaksanakan secara individu atau organisasi. Konsep tersebut juga diserap oleh STIE AMA Salatiga untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan kewirausahaan sosial. Hardi mengakui beberapa perguruan tinggi telah mengembangkan konsep kewirausahaan sosial. Rangkaian kegiatan Dies Natalis Ke-35 STIE AMA Salatiga itu juga dibarengi dengan halalbihalal. Kegiatan lainnya yang masih akan digelar adalah Festival Kewirausahaan (22-23 Juni), Donor Darah, Reuni Akbar dan Jalan Sehat pada Minggu (23 Juni). STIE AMA Salatiga pada tahun ini membuka pendaftaran mahasiswa baru hingga September mendatang. (H2-68)

Sumber : Suara Merdeka Edisi 19 Juni 2019

Jangan lupa bagikan :)

Tinggalkan komentar

Bagikan:

Tentang amasalatiga

STIE AMA Salatiga dirintis oleh tokoh-tokoh pendidikan Kota Salatiga yang beberapa diantaranya menjabat sebagai pejabat Muspida di Salatiga kala itu yang terdiri dari : – Djoko Santoso, BA (Walikotamadya Salatiga) Letkol C. Soterisno (DPRD Kodya Salatiga) Imam Sutikno, SH. (Ketua Pengadilan Negeri Salatiga) Soejono (Sekwilda Kodya Salatiga) Soetomo, WE. (Akademisi) Beliau memiliki gagasan, bagaimana agar masyarakat Salatiga yang berlatar belakang ekonomi lemah, dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Ide awal tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan mendirikan sebuah Yayasan yang bernama : Yayasan Pendidikan Salatiga, yang diketuai oleh Djoko Santosa, BA. Selanjutnya mulai dirumuskan dan dipersiapkan tentang rencana pendirian sebuah Perguruan Tinggi Swasta dan melalui berbagai pertimbangan pada akhirnya disepakati untuk membentuk sebuah Akademi dengan dua jurusan, yaitu : Manajemen dan Akuntansi. Setelah menunggu proses perijinan selama kurang lebih satu tahun, akhirnya pihak Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah pada tanggal 6 April 1984 mengeluarkan ijin operasional untuk pendirian Akademi Manajemen Salatiga, dengan program studi manajemen perusahaan, jenjang diploma 3, sehingga di Salatiga saat itu telah lahir PTS baru dengan nama Akademi Manajemen Salatiga (AMA SALATIGA) yang berlokasi di bangunan eks SMA Negeri I Salatiga di Jalan Diponegoro 39 Salatiga. Awal pendaftaran dibuka, jumlah pendaftar masih belum maksimal, hal ini dikarenakan kondisi fasilitas belajar mengajar, terutama jumlah ruang kuliah yang belum memadai, namun dengan kondisi tersebut, memicu motivasi pengelola untuk secara perlahan namun pasti berupaya meningkatkan sarana dan prasarana perkuliahan serta dosen. Selanjutnya pada tahun 1987 AMA SALATIGA memperoleh status terdaftar melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0654/0/1987, tanggal 20 Oktober 1987. Kerja keras yang tak mengenal lelah dari segenap pengelola Akademi dan Yayasan, akhirnya membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, yaitu jumlah animo masyarakat Salatiga dan sekitarnya yang menjadi mahasiswa AMA SALATIGA kian bertambah, ini merupakan salah satu bukti apresiasi masyarakat terhadap AMA SALATIGA semakin baik. Selanjutnya dari hasil evaluasi Direktorat Jendral Pendididkan Tinggi (Dirjen Dikti), AMA Salatiga memperoleh peningkatan status menjadi “diakui”, melalui SK No. 326/DIKTI/Kep/1995. Sejalan dengan perjalanan waktu dan atas permintaan dari alumni serta dukungan seluruh civitas akademika, maka AMA SALATIGA kian memantapkan diri untuk tumbuh berkembang menjadi PTS yang selalu berupaya memenuhi tuntutan masyarakat, sehingga pada tahun 2000 AMA SALATIGA resmi berubah menjadi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “AMA” SALATIGA melalui SK Mendiknas. No. 22/D/0/2000, tanggal 14 Maret 2000, dengan tiga program studi, yakni : Strata 1 Manajemen; Diploma III Manajemen Perusahaan dan Diploma III Akuntansi. Pengelolaan STIE AMA Salatiga secara bersinergi, berorientasi pada manajemen mutu, dengan bukti konkrit kesungguhan tersebut dengan telah berhasil diraihnya peringkat akreditasi pertama kali pada tahun 2006 program studi S1 Manajemen dan DIII Manajemen Perusahaan terakreditasi C, dan DIII Akuntansi terakreditasi B. Kemudian re-akreditasi kedua tahun 2009 berhasil meningkatkan peringkat akreditasi program studi S1 Manajemen yang semula terakreditasi C menjadi berhasil meraih peringkat akreditasi B sehingga sehingga dari tiga program studi yang ada dua program studi yang ada telah berperingkat B, dan akan senantiasa ditingkatkan terus menerus selain diupayakan pula penambahan program studi strata satu (S1) Akuntansi yang telah memperoleh ijin operasional Dikti pada tanggal 20 Mei 2011.

Lihat semua artikel
X