STIE AMA SALATIGA STIE AMA SALATIGA

Lulusan STIE AMA Langsung Diterima Kerja

December 2, 2020
2 menit baca

SALATIGA, suaramerdeka.com – Salah satu kelebihan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga, yakni sejak dulu mampu menghasilkan lulusan yang langsung diterima di dunia kerja. Tidak hanya itu, sejumlah lulusan juga mampu menciptakan lapangan kerja baru, dengan menjadi wirausahawan.

Hal itu diungkapkan Ketua STIE AMA Joko Pramono SE MM Akt CA saat Wisuda Ke-25 yang berlangsung secara daring di aula kampus di Jl Diponegoro Salatiga, Sabtu (28/11).

”Masa tunggu lulusan STIE AMA Salatiga memperoleh pekerjaan kurang dari 3 bulan. Bahkan ada yang sudah mulai bekerja di perusahaan. Hal ini menjadi bukti bahwa lulusan STIE AMA bisa diterima di berbagai perusahaan atau instansi dan kualitas lulusannya bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain,” kata Joko Pramono.

Joko Pramono mengungkapkan, Sabtu, 28 November merupakan hari bersejarah bagi STIE AMA Salatiga dan juga bagi wisudawan, karena baru pertama kali menggelar wisuda secara daring. Ada 4 alasan kenapa cara ini ditempuh, masih situasi pandemi Covid-19, menerapkan protokol kesehatan, beradaptasi terhadap perubahan, serta memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Wisuda hanya dihadiri sejumlah tamu undangan, yayasan, dan para sarjana/lulusan terbaik bersama orang tuanya. Pada wisuta tersebut meluluskan 163 wisudawan, terdiri atas 121 lulusan S1 Manajemen, 30 lulusan S1 Akuntansi, 5 lulusan D3 Manajemen Perusahaan, dan 7 lulusan D3 Akuntansi 7. Lalu terdapat 41 lulusan yang menyandang predikat cumlaude.

Lulusan terbaik itu adalah Lina Wulandari (S1 Manajemen/3,78), Risa Kristianti (S1 Manajemen/3,74), Sally Rotatika (S1 Akuntansi/3,77), Zulfikar Subchi (D3 Manajemen/3,83), dan Maulidina Resita Dewi (D3 Akuntansi/3,80).

Merdeka Belajar

Hingga saat ini total lulusan 3.706 alumni, tersebar di seluruh penjuru Tanah Air menjadi pegawai dan wirausahawan.

”Memasuki usia yang ke-37, STIE AMA berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan. Untuk itu telah dipersiapkan ”Learning Management System” guna mendukung proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi,” ungkap Joko Pramono.

STIE AMA juga akan menerapkan proses pembelajaran dengan model ”Blended Learning” yakni separuh pembelajaran secara daring dan separuhnya luring. Kemudian agar mahasiswa memiliki kompetensi sesuai bidangnya, telah dipersiapkan kurikulum pendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sesuai Permendikbud No 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Dalam MBKM mahasiswa diberi pilihan melaksanakan pembelajaran 3 semester di luar program studi atau di luar kampus.

Program MBKM yang disiapkan adalah pertukaran pelajar, magang, KKN Tematik, dan kewirausahaan. Untuk mendukung Program MBKM STIE AMA telah menambah jalinan kerja sama dengan berbagai pihak perusahaan/instansi swasta dan pemerintah, serta perguruan tinggi lain. Percepatan penerapan MBKM ini  karena adanya dukungan dana hibah dari pemerintah.

 

Sumber berita : Suara Merdeka

Jangan lupa bagikan :)

Tinggalkan komentar

Bagikan:

Tentang amasalatiga

STIE AMA Salatiga dirintis oleh tokoh-tokoh pendidikan Kota Salatiga yang beberapa diantaranya menjabat sebagai pejabat Muspida di Salatiga kala itu yang terdiri dari : – Djoko Santoso, BA (Walikotamadya Salatiga) Letkol C. Soterisno (DPRD Kodya Salatiga) Imam Sutikno, SH. (Ketua Pengadilan Negeri Salatiga) Soejono (Sekwilda Kodya Salatiga) Soetomo, WE. (Akademisi) Beliau memiliki gagasan, bagaimana agar masyarakat Salatiga yang berlatar belakang ekonomi lemah, dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Ide awal tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan mendirikan sebuah Yayasan yang bernama : Yayasan Pendidikan Salatiga, yang diketuai oleh Djoko Santosa, BA. Selanjutnya mulai dirumuskan dan dipersiapkan tentang rencana pendirian sebuah Perguruan Tinggi Swasta dan melalui berbagai pertimbangan pada akhirnya disepakati untuk membentuk sebuah Akademi dengan dua jurusan, yaitu : Manajemen dan Akuntansi. Setelah menunggu proses perijinan selama kurang lebih satu tahun, akhirnya pihak Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah pada tanggal 6 April 1984 mengeluarkan ijin operasional untuk pendirian Akademi Manajemen Salatiga, dengan program studi manajemen perusahaan, jenjang diploma 3, sehingga di Salatiga saat itu telah lahir PTS baru dengan nama Akademi Manajemen Salatiga (AMA SALATIGA) yang berlokasi di bangunan eks SMA Negeri I Salatiga di Jalan Diponegoro 39 Salatiga. Awal pendaftaran dibuka, jumlah pendaftar masih belum maksimal, hal ini dikarenakan kondisi fasilitas belajar mengajar, terutama jumlah ruang kuliah yang belum memadai, namun dengan kondisi tersebut, memicu motivasi pengelola untuk secara perlahan namun pasti berupaya meningkatkan sarana dan prasarana perkuliahan serta dosen. Selanjutnya pada tahun 1987 AMA SALATIGA memperoleh status terdaftar melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0654/0/1987, tanggal 20 Oktober 1987. Kerja keras yang tak mengenal lelah dari segenap pengelola Akademi dan Yayasan, akhirnya membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, yaitu jumlah animo masyarakat Salatiga dan sekitarnya yang menjadi mahasiswa AMA SALATIGA kian bertambah, ini merupakan salah satu bukti apresiasi masyarakat terhadap AMA SALATIGA semakin baik. Selanjutnya dari hasil evaluasi Direktorat Jendral Pendididkan Tinggi (Dirjen Dikti), AMA Salatiga memperoleh peningkatan status menjadi “diakui”, melalui SK No. 326/DIKTI/Kep/1995. Sejalan dengan perjalanan waktu dan atas permintaan dari alumni serta dukungan seluruh civitas akademika, maka AMA SALATIGA kian memantapkan diri untuk tumbuh berkembang menjadi PTS yang selalu berupaya memenuhi tuntutan masyarakat, sehingga pada tahun 2000 AMA SALATIGA resmi berubah menjadi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “AMA” SALATIGA melalui SK Mendiknas. No. 22/D/0/2000, tanggal 14 Maret 2000, dengan tiga program studi, yakni : Strata 1 Manajemen; Diploma III Manajemen Perusahaan dan Diploma III Akuntansi. Pengelolaan STIE AMA Salatiga secara bersinergi, berorientasi pada manajemen mutu, dengan bukti konkrit kesungguhan tersebut dengan telah berhasil diraihnya peringkat akreditasi pertama kali pada tahun 2006 program studi S1 Manajemen dan DIII Manajemen Perusahaan terakreditasi C, dan DIII Akuntansi terakreditasi B. Kemudian re-akreditasi kedua tahun 2009 berhasil meningkatkan peringkat akreditasi program studi S1 Manajemen yang semula terakreditasi C menjadi berhasil meraih peringkat akreditasi B sehingga sehingga dari tiga program studi yang ada dua program studi yang ada telah berperingkat B, dan akan senantiasa ditingkatkan terus menerus selain diupayakan pula penambahan program studi strata satu (S1) Akuntansi yang telah memperoleh ijin operasional Dikti pada tanggal 20 Mei 2011.

Lihat semua artikel
X