STIE AMA SALATIGA STIE AMA SALATIGA

Berinovasi Ciptakan Model Bisnis Baru

July 29, 2019
2 menit baca

Seminar Nasional STIE AMA Salatiga

SALATIGA – Dalam era inovasi disruptif (disruptive innovation) saat ini, pelaku bisnis harus mampu memanfaatkan teknologi, untuk berinovasi membuat model bisnis yang lebih maju dan menguntungkan, dibandingkan model bisnis sebelumnya. Perusahaan atau pebisnis yang tidak mampu beradaptasi menciptakan model bisnis yang baru, akan hilang atau kalah bersaing.
Hal itu diungkapkan Rektor Unika Soegijapranata Semarang, Prof Dr Ridwan Sanjaya saat Seminar Nasional ”Era Disrupsi dan Dampaknya terhadap Model Bisnis” yang digelar STIE AMA Salatiga, Sabtu (27/7). ”Di era inovasi disruptif ini, kita tidak hanya bicara soal teknologi, tapi bicara soal model bisnis. Bukan membuat inovasi canggih, tapi membuat bisnis berubah lebih canggih,” kata Ridwan Sanjaya.
Dalam teori bisnis, inovasi disruptif merupakan inovasi yang menciptakan pasar baru menggantikan perusahaan dan produk terkemuka di pasar yang sudah mapan. Bisnis yang tidak beradaptasi di era disrupsi akan bangkrut. Ridwan Sanjaya mencontohkan Gojek dan Grab, sebagai model bisnis baru mengembangkan bisnis yang sebelumnya sudah ada. Menariknya, perusahaan-perusahaan itu tidak memiliki aset kendaraan atau lainnya, tetapi justru melibatkan masyarakat. Lalu sejumlah perusahaan ponsel canggih banyak yang bangkrut diganti smartphone. Ridwan Sanjaya juga mengungkapkan, saat ini penggunaan internet dan smartphone di Indonesia sangat besar, terutama pengguna generasi milenia. Para pengguna tersebut merupakan potensi pasar besar dalam pengembangan bisnis.
Ciptakan Aplikasi
Pembicara lainnya Fajar Budi Laksana MEng, praktisi bisnis pengelola aplikasi nyayur. Fajar menceritakan bagaimana ide bisnis penjualan sayur secara online tersebut muncul, dengan menciptakan aplikasi. Pihaknya melibatkan pedagang sayur untuk mengikuti bisnis tersebut. Aplikasi tersebut telah dikembangkan untuk pengelolaan usaha pertanian.
Sementara itu, sebelumnya seminar dimulai, dilakukan penandatanganan kerja sama pendidikan antara Ketua STIE AMA Salatiga Fudji Sri Mar’ati SE MSi, dengan Rektor Unika Prof Dr Ridwan Sanjaya. Bersamaan dengan itu, STIE AMA Salatiga baru saja meraih Akreditasi B Prodi S1 Akuntansi, berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) tertanggal 23 Juli 2019. Ketua STIE AMA Salatiga Fudji Sri Mar’ati menjelaskan hasil akreditasi ini sebagai pendorong peningkatan kulitas STIE AMA sebagai perguruan tinggi. STIE AMA Salatiga masih membuka kesempatan pendaftaran siswa baru untuk sejumlah program yang ditawarkan, yakni S1 Manajemen, D3 Manajemen, S1 Akuntansi, dan D3 Akuntansi. (H2-68)

Sumber : Suara merdeka 28 Juli 2019

Jangan lupa bagikan :)

Tinggalkan komentar

Bagikan:

Tentang amasalatiga

STIE AMA Salatiga dirintis oleh tokoh-tokoh pendidikan Kota Salatiga yang beberapa diantaranya menjabat sebagai pejabat Muspida di Salatiga kala itu yang terdiri dari : – Djoko Santoso, BA (Walikotamadya Salatiga) Letkol C. Soterisno (DPRD Kodya Salatiga) Imam Sutikno, SH. (Ketua Pengadilan Negeri Salatiga) Soejono (Sekwilda Kodya Salatiga) Soetomo, WE. (Akademisi) Beliau memiliki gagasan, bagaimana agar masyarakat Salatiga yang berlatar belakang ekonomi lemah, dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Ide awal tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan mendirikan sebuah Yayasan yang bernama : Yayasan Pendidikan Salatiga, yang diketuai oleh Djoko Santosa, BA. Selanjutnya mulai dirumuskan dan dipersiapkan tentang rencana pendirian sebuah Perguruan Tinggi Swasta dan melalui berbagai pertimbangan pada akhirnya disepakati untuk membentuk sebuah Akademi dengan dua jurusan, yaitu : Manajemen dan Akuntansi. Setelah menunggu proses perijinan selama kurang lebih satu tahun, akhirnya pihak Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah pada tanggal 6 April 1984 mengeluarkan ijin operasional untuk pendirian Akademi Manajemen Salatiga, dengan program studi manajemen perusahaan, jenjang diploma 3, sehingga di Salatiga saat itu telah lahir PTS baru dengan nama Akademi Manajemen Salatiga (AMA SALATIGA) yang berlokasi di bangunan eks SMA Negeri I Salatiga di Jalan Diponegoro 39 Salatiga. Awal pendaftaran dibuka, jumlah pendaftar masih belum maksimal, hal ini dikarenakan kondisi fasilitas belajar mengajar, terutama jumlah ruang kuliah yang belum memadai, namun dengan kondisi tersebut, memicu motivasi pengelola untuk secara perlahan namun pasti berupaya meningkatkan sarana dan prasarana perkuliahan serta dosen. Selanjutnya pada tahun 1987 AMA SALATIGA memperoleh status terdaftar melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0654/0/1987, tanggal 20 Oktober 1987. Kerja keras yang tak mengenal lelah dari segenap pengelola Akademi dan Yayasan, akhirnya membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, yaitu jumlah animo masyarakat Salatiga dan sekitarnya yang menjadi mahasiswa AMA SALATIGA kian bertambah, ini merupakan salah satu bukti apresiasi masyarakat terhadap AMA SALATIGA semakin baik. Selanjutnya dari hasil evaluasi Direktorat Jendral Pendididkan Tinggi (Dirjen Dikti), AMA Salatiga memperoleh peningkatan status menjadi “diakui”, melalui SK No. 326/DIKTI/Kep/1995. Sejalan dengan perjalanan waktu dan atas permintaan dari alumni serta dukungan seluruh civitas akademika, maka AMA SALATIGA kian memantapkan diri untuk tumbuh berkembang menjadi PTS yang selalu berupaya memenuhi tuntutan masyarakat, sehingga pada tahun 2000 AMA SALATIGA resmi berubah menjadi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI “AMA” SALATIGA melalui SK Mendiknas. No. 22/D/0/2000, tanggal 14 Maret 2000, dengan tiga program studi, yakni : Strata 1 Manajemen; Diploma III Manajemen Perusahaan dan Diploma III Akuntansi. Pengelolaan STIE AMA Salatiga secara bersinergi, berorientasi pada manajemen mutu, dengan bukti konkrit kesungguhan tersebut dengan telah berhasil diraihnya peringkat akreditasi pertama kali pada tahun 2006 program studi S1 Manajemen dan DIII Manajemen Perusahaan terakreditasi C, dan DIII Akuntansi terakreditasi B. Kemudian re-akreditasi kedua tahun 2009 berhasil meningkatkan peringkat akreditasi program studi S1 Manajemen yang semula terakreditasi C menjadi berhasil meraih peringkat akreditasi B sehingga sehingga dari tiga program studi yang ada dua program studi yang ada telah berperingkat B, dan akan senantiasa ditingkatkan terus menerus selain diupayakan pula penambahan program studi strata satu (S1) Akuntansi yang telah memperoleh ijin operasional Dikti pada tanggal 20 Mei 2011.

Lihat semua artikel
X